Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini bagi masyarakat Sumatera Utara pada Sabtu, 14 Juni 2025, untuk mewaspadai suhu udara yang diperkirakan mencapai antara 35 hingga 37 derajat Celsius. Peringatan ini dikeluarkan seiring memasuki puncak musim kemarau di wilayah tersebut, berpotensi meningkatkan risiko dehidrasi dan kebakaran hutan serta lahan.
Data terbaru BMKG Stasiun Klimatologi Medan mencatat Kota Medan dan sekitarnya semalam sudah menyentuh suhu maksimum 37°C, dipicu sistem antisiklon yang memaksa massa udara kering bertahan lebih lama di permukaan. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Andri Ramdhani, menyatakan secara umum sebagian besar wilayah Sumatera Utara akan mengalami suhu maksimum di atas 34°C hingga akhir pekan ini.
BMKG menyarankan masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan pada jam puncak (10.00–15.00 WIB), memperbanyak konsumsi air putih, dan selalu memantau informasi terbaru melalui aplikasi dan media sosial resmi BMKG. Selain itu, pemerintah daerah didorong menyiapkan posko kesehatan dan memantau titik panas yang dapat memicu kebakaran hutan.
Fenomena panas ekstrem kali ini terjadi karena angin timuran kering dari daratan Asia Tengah berpadu dengan miskinnya massa awan konvektif akibat pergeseran posisi matahari semu yang mencapai titik balik utara. Kondisi ini diperkirakan akan mereda secara bertahap menjelang akhir Juni 2025, saat gerak semu matahari mulai bergeser kembali ke selatan.
Tanggapan