Logo Makna Media
Makna Media
Tema
Berita oleh Mince Oktaviani pada Selasa, 24 Juni 2025 pukul 10.05

Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Turis Spanyol dan China Dievakuasi Selamat

Kapal pinisi di Labuan Bajo tenggelam usai dihantam ombak. Delapan turis asing asal Spanyol dan China selamat, evakuasi cepat dilakukan tim SAR dan kapal lain.

Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Turis Spanyol dan China Dievakuasi Selamat
the sinking ship during the storm on Dari Laut.id

Langit cerah Labuan Bajo pada awal pekan itu tak memberi tanda-tanda buruk. Lautan biru yang biasanya menenangkan justru menjadi saksi bisu tragedi memilukan. Sebuah kapal pinisi yang membawa wisatawan mancanegara terdiri dari turis asal Spanyol dan China tenggelam usai dihantam ombak besar di perairan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Kejadian ini mengejutkan publik dan menggoreskan luka mendalam dalam catatan pariwisata Indonesia yang tengah bangkit.

Kronologi Kejadian

Kapal pinisi tersebut berangkat dari pelabuhan Labuan Bajo pada pagi hari, dalam rangka wisata bahari mengunjungi beberapa pulau eksotis di kawasan Taman Nasional Komodo. Di dalam kapal terdapat 15 orang, terdiri dari wisatawan asing, pemandu wisata, dan kru kapal.

Namun di tengah perjalanan, ombak tiba-tiba menggila. Menurut keterangan dari Badan SAR, gelombang tinggi secara mendadak menghantam kapal sekitar pukul 11.30 WITA. Hanya dalam hitungan menit, air mulai masuk ke dalam ruang kapal, membuat kapal miring dan akhirnya terbalik. Kepanikan pun tak terhindarkan.

Beberapa penumpang berusaha berenang menyelamatkan diri, sementara yang lain terbawa arus. Tim SAR yang menerima sinyal darurat langsung bergerak ke lokasi, namun medan yang sulit dan cuaca buruk menyulitkan proses evakuasi.

Korban dan Upaya Penyelamatan

Hingga laporan terakhir, beberapa korban berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat, meskipun trauma dan luka ringan tak terhindarkan. Namun, dua turis dilaporkan hilang. Satu asal Spanyol dan satu dari China, diduga terseret arus saat kapal tenggelam. Pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI-AL, dan relawan setempat.

Beberapa turis yang selamat memberikan kesaksian pilu. Salah satu di antaranya, seorang turis wanita asal Spanyol, mengaku sempat memegang tangan sahabatnya sebelum ombak memisahkan mereka. Ia menangis histeris saat dievakuasi ke daratan.

Perhatian Terhadap Keselamatan Wisata Bahari

Tragedi ini menyulut kekhawatiran terhadap standar keselamatan wisata bahari di Indonesia, terutama di kawasan destinasi populer seperti Labuan Bajo. Aktivitas wisata laut yang semakin ramai harus diimbangi dengan pengawasan yang ketat terhadap kelayakan kapal, kesiapan awak, dan kondisi cuaca.

Pemerintah daerah setempat menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan menegaskan komitmennya untuk melakukan investigasi menyeluruh. Pihak Dinas Pariwisata juga mengaku akan mengevaluasi semua operasional kapal wisata di perairan Labuan Bajo.

Namun, banyak pihak menilai langkah ini seharusnya tidak sekadar reaktif. Edukasi kepada operator wisata, pelatihan keselamatan laut, serta pemasangan sistem peringatan dini di lokasi-lokasi rawan seharusnya menjadi bagian dari sistem pencegahan yang berkelanjutan.

Labuan Bajo dan Potensi yang Rawan

Labuan Bajo telah menjelma menjadi salah satu ikon pariwisata premium Indonesia. Keindahan pulau-pulaunya, air laut jernih, dan kehadiran satwa langka seperti komodo menarik jutaan wisatawan tiap tahunnya. Namun, di balik keindahannya, alam memiliki sisi liar yang tak bisa diprediksi.

Pakar kelautan mengingatkan bahwa perairan di sekitar Labuan Bajo termasuk wilayah yang rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem. Kombinasi antara arus bawah laut yang kuat dan gelombang mendadak dapat menciptakan situasi berbahaya, terutama bagi kapal kayu seperti pinisi yang tidak dilengkapi teknologi pelacak modern.

Tragedi tenggelamnya kapal pinisi di Labuan Bajo bukan sekadar kisah duka dalam perjalanan wisata, tapi sebuah pengingat keras bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam industri pariwisata, seindah apa pun tujuan yang dituju. Kehilangan nyawa dalam aktivitas wisata seharusnya dapat dicegah dengan mitigasi yang tepat.

Momen ini harus dijadikan refleksi oleh semua pihak baik itu pemerintah, pelaku wisata, dan wisatawan itu sendiri untuk lebih waspada dan bertanggung jawab. Keindahan Labuan Bajo tidak akan pudar, tetapi keselamatan harus menjadi jembatan agar pesonanya tetap bisa dinikmati tanpa nyawa melayang sia-sia.

Topik