JAKARTA, 24 Juni 2025 – Pemerintah Iran menyatakan memiliki senjata canggih non-nuklir yang dinilai mampu memberi tekanan terhadap kekuatan militer Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Klaim ini disampaikan dalam pernyataan resmi yang dilaporkan media nasional Iran dan dikutip oleh CNBC Indonesia, Senin (23/6).
Menurut laporan tersebut, senjata yang dimaksud bukan berjenis nuklir, melainkan teknologi militer yang belum dirinci lebih lanjut. Pernyataan ini muncul setelah meningkatnya ketegangan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir.
Merespons situasi yang berkembang, Amerika Serikat disebut mulai memperluas langkah diplomasi di Timur Tengah. Salah satunya dengan menjalin komunikasi intensif dengan beberapa negara besar, termasuk China, dalam upaya meredakan eskalasi dan mencegah meluasnya konflik ke jalur-jalur strategis seperti Selat Hormuz.
Meski belum ada tanggapan langsung dari Pentagon atau Departemen Luar Negeri AS mengenai klaim senjata tersebut, para analis memperkirakan Washington mengedepankan jalur politik dan diplomasi regional untuk mencegah krisis energi global yang bisa dipicu oleh konflik terbuka.
Klaim Iran mengenai keberadaan senjata non-nuklir baru perlu dicermati lebih lanjut, karena hingga kini belum terdapat bukti atau demonstrasi publik atas teknologi yang dimaksud. Di sisi lain, langkah AS yang memperkuat jalur diplomasi menunjukkan fokus pada de-eskalasi konflik dan menjaga stabilitas energi kawasan.
Tanggapan