Pemerintah Indonesia meluncurkan enam paket stimulus ekonomi senilai total Rp24,44 triliun yang mulai berlaku pada 5 Juni 2025 untuk mendorong daya beli dan menjaga stabilitas pertumbuhan nasional di tengah tekanan ekonomi global dan pelemahan konsumsi domestik.
Presiden Prabowo Subianto menandatangani kebijakan ini setelah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Paket stimulus ini diharapkan menopang konsumsi rumah tangga dan memacu pertumbuhan hingga mendekati target 5 persen pada kuartal kedua 2025.
Enam paket stimulus meliputi diskon 50 persen tarif listrik untuk 79,3 juta rumah tangga, potongan harga tiket kereta api, kapal dan pesawat, subsidi 150 ribu rupiah per bulan bagi 17 juta pekerja berpenghasilan rendah dan 3,4 juta guru honorer, bantuan sosial pangan untuk 18,3 juta keluarga miskin, serta diskon iuran jaminan kecelakaan kerja untuk sektor padat karya.
Kebijakan ini efektif diberlakukan di seluruh wilayah Indonesia pada 5 Juni 2025 bertepatan dengan masa liburan sekolah dan pencairan gaji ke-13 ASN pada 2 Juni. Penjadwalan dimaksud untuk memaksimalkan dampak pada konsumsi keluarga selama periode Juni hingga Juli.
Langkah ini diambil menyusul perlambatan ekonomi kuartal pertama yang tercatat tumbuh 4,87 persen year on year, terlemah dalam tiga tahun terakhir. Pemerintah berharap paket stimulus dapat menggairahkan belanja konsumen dan menahan laju penurunan pertumbuhan hingga akhir tahun.
Tanggapan