JAKARTA, 28 Juni 2025 – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju usai kunjungan ke Malaysia. Agenda utama mencakup deregulasi sektor riil dan percepatan negosiasi tarif perdagangan dengan Amerika Serikat, dilansir dari Nasional Kompas.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengungkapkan, pemerintah berupaya menyederhanakan perizinan melalui revisi Permendag Nomor 8 Tahun 2024. “Presiden menekankan agar birokrasi dipangkas demi mendorong daya saing sektor riil,” ucap Teddy.
Dikutip dari laman Nasional Kompas, dalam pertemuan tersebut, pembahasan negosiasi tarif dengan AS juga menjadi fokus. Pemerintah melaporkan bahwa negosiasi berjalan dengan baik, dengan AS menyambut pendekatan saling menguntungkan, bahkan mendapatkan dukungan dari pejabat seperti US Treasury Secretary Scott Bessent dan USTR Jamieson Greer.
Apa Makna Kebijakan Ini untuk Indonesia?
- Deregulasi sektor riil
Revisi peraturan bertujuan memudahkan proses bisnis & mendorong investasi serta penciptaan lapangan kerja di dalam negeri. - Percepat negosiasi tarif
Indonesia berharap mendapatkan tarif impor yang lebih kompetitif dan membuka akses pasar Amerika Serikat, dengan landasan kesepakatan perdagangan timbal balik. - Investasi dan diplomasi ekonomi
Pendekatan ini disebut menjadi strategi pin bagi peningkatan investasi luar negeri dan reformulasi posisi Indonesia di mata mitra dagang utama.
Konsolidasi kabinet ini menegaskan ambisi pemerintah untuk memperkuat ekonomi melalui deregulasi dan diplomasi perdagangan strategis. Langkah ini diharapkan memberikan efek ganda: meningkatkan iklim usaha domestik sekaligus mengerek daya saing ekspor nasional.
Tanggapan