Pusat Ramalan Cuaca Antariksa NOAA (Space Weather Prediction Center) telah mengeluarkan peringatan mengenai badai geomagnetik kategori G4 (Parah) pada hari Senin, 2 Juni 2025. Ancaman utama dari fenomena ini meliputi potensi gangguan pada infrastruktur teknologi, termasuk jaringan internet, sinyal komunikasi telepon, dan sistem kelistrikan.
Menurut laporan NOAA, badai ini disebabkan oleh peristiwa coronal mass ejection (CME) yang dilepaskan oleh matahari pada tanggal 30 Mei 2025. CME tersebut diperkirakan akan mencapai wilayah sekitar Bumi pada 1 hingga 2 Juni 2025, memicu peningkatan aktivitas geomagnetik dari level G3 (Kuat) menjadi G4 (Parah). Peringatan ini terutama berlaku untuk wilayah Amerika Utara, namun dampaknya kemungkinan akan dirasakan secara global, terutama pada sistem satelit dan jaringan distribusi tenaga listrik.
CME adalah pelepasan plasma bermuatan tinggi dari korona matahari. Ketika partikel-partikel ini berinteraksi dengan medan magnet Bumi, terbentuklah badai geomagnetik yang dapat menyebabkan arus induksi berlebihan pada jaringan listrik serta gangguan pada sistem satelit dan komunikasi.
NOAA juga menambahkan bahwa kekuatan badai tersebut berpotensi meningkat hingga ke kategori G5 (Ekstrem), meskipun hal ini masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut berdasarkan pengamatan instrumen luar angkasa yang berada sekitar satu juta mil dari Bumi.
Operator jaringan listrik di Amerika Utara telah mengeluarkan himbauan agar melakukan langkah mitigasi terhadap potensi lonjakan arus. Beberapa maskapai penerbangan juga memantau rute yang melintasi wilayah kutub guna mengantisipasi gangguan komunikasi.
Dr. Samantha Lee, ahli fisika antariksa dari University of Michigan, menyatakan bahwa meskipun risiko terhadap infrastruktur sangat nyata, fenomena ini juga memberikan kesempatan luar biasa untuk mengamati aurora yang langka. Sementara itu, Kepala Operasi Grid Kelistrikan California menyatakan bahwa langkah kesiapan yang dilakukan mencakup peningkatan pengawasan sistem dan koordinasi intensif dengan lembaga federal guna meminimalkan dampak terhadap layanan publik.
Masyarakat dianjurkan untuk mengikuti perkembangan terbaru melalui saluran resmi lembaga cuaca nasional. Sebagai langkah antisipasi terhadap gangguan teknologi, disarankan menyiapkan sumber informasi alternatif seperti radio satelit atau sistem komunikasi darurat. Meskipun ada potensi risiko, kewaspadaan dan kesiapan adalah prioritas utama dalam menghadapi fenomena ini.
Respon