Pada Selasa pagi, 3 Juni 2025, sekitar pukul 02:17 waktu setempat, gempa berkekuatan 5,8 magnitudo mengguncang kawasan resor pantai Marmaris di provinsi Muğla, Turki barat daya, hingga terasa di pulau Rhodes, Yunani. Menurut Kepala Gubernur Marmaris, Dr. Idris Akbiyik, gempa terjadi di bawah laut pada kedalaman sekitar 58 hingga 74 kilometer dengan episentrum berjarak kira-kira 10 kilometer dari pantai Marmaris. Meskipun tidak menimbulkan kerusakan bangunan yang signifikan, guncangan hebat memicu kepanikan di kalangan penduduk setempat dan wisatawan, menyebabkan satu korban jiwa dan puluhan luka-luka.
Korban tewas adalah seorang gadis berusia 14 tahun dari kota Fethiye yang meninggal akibat serangan panik. Lebih dari 70 orang dilaporkan mengalami luka ringan hingga sedang, terutama akibat terjun atau terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri dari bangunan yang berguncang. Petugas medis setempat menangani sekitar 46 orang di rumah sakit, sementara sisanya menerima perawatan singkat di pusat-pusat kesehatan terdekat. Tidak ada kerusakan infrastruktur berat; hanya beberapa retakan kecil terpantau di dinding bangunan di sekitar pusat kota Marmaris.
Getaran gempa terasa hingga ke pulau Rhodes, Yunani, yang terletak sekitar 18 mil timur laut dari episentrum. Sejumlah wisatawan, terutama pengunjung asal Inggris, menggambarkan bagaimana hotel dan restoran bergetar hebat, lampu bergoyang, dan perabotan bergerak. Komentar darurat dari perusahaan tur seperti TUI dan EasyJet menegaskan bahwa operasional penerbangan tidak terganggu secara signifikan, tetapi mengimbau pelanggan untuk mengikuti instruksi keselamatan setempat dan tetap tenang.
Menurut Dr. Margarita Segou, seismolog dari British Geological Survey, gempa dengan magnitudo di bawah 6 ini merupakan fenomena rutin mengingat lokasi Turki yang berada di pertemuan lempeng Anatolia dan Aegea. 4Wilayah barat daya Turki memiliki tingkat aktivitas seismik tinggi. Bangunan di Yunani dan Turki sudah dirancang menyesuaikan risiko gempa. Namun kepanikan lebih berbahaya daripada guncangan itu sendiri,5 ujar Segou.
Pemerintah Turki telah mengaktifkan tim tanggap darurat dan Badan Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) mengerahkan personel serta peralatan pemantau gempa. Wakil Gubernur Muğla menerangkan bahwa proses verifikasi kerusakan masih berjalan dan memastikan koordinasi dengan otoritas maritim untuk memantau kemungkinan gelombang laut ekstrem meski hingga kini belum ada indikasi tsunami. Semua hotel dan fasilitas publik telah dinyatakan aman setelah dilakukan inspeksi cepat.
Wisatawan asing dan lokal di kawasan resor mendapat pengarahan untuk tetap memperbarui informasi dari otoritas setempat dan mengikuti petunjuk evakuasi jika terjadi gempa susulan. Bahkan, beberapa hotel membagikan brosur keselamatan gempa yang berisi prosedur dasar seperti berlindung di bawah meja atau pintu kokoh, menjauhi jendela, dan mematikan aliran gas bila terasa getaran. Panduan ini diharapkan dapat mengurangi risiko cedera akibat kepanikan.
Kawasan Marmaris dan sekitarnya pernah mengalami gempa kecil dalam beberapa bulan terakhir; catatan European-Mediterranean Seismological Centre menunjukkan terjadi gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Marmara pada 23 April 2025, serta beberapa gempa berkekuatan 4-5 yang dirasakan di sekitar Crete dan Santorini. Meskipun intensitas gempa terbaru ini relatif sedang, masyarakat pantai Aegea diimbau untuk selalu waspada karena potensi gempa susulan yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pejabat pariwisata setempat mencatat bahwa meski gempa sempat menimbulkan ketakutan, aktivitas wisata di Marmaris relatif kembali normal dalam hitungan jam setelah gempa. Restoran, kafe, dan tempat hiburan malam beroperasi seperti biasa. Namun, beberapa paket tur menjadwal ulang kunjungan ke pulau-pulau sekitar seperti Rhodes dan Kos hingga situasi dianggap aman. Pengelola hotel menambahkan, sebagian besar tamu memilih untuk bertahan di akomodasi karena khawatir akan gempa susulan, meski penilaian resmi belum merekomendasikan evakuasi massal.
Keragaman perspektif di lapangan sangat terlihat: sebagian warga lokal menegaskan kepercayaan terhadap standar bangunan tahan gempa yang sudah diberlakukan pasca-bencana besar 2023, sementara beberapa wisatawan menyoroti kepanikan sebagai faktor utama cedera. Beberapa petugas medis menekankan kebutuhan peningkatan edukasi publik tentang perilaku saat gempa, sedangkan otoritas setempat menyatakan bahwa respons cepat dan koordinasi antarlembaga sudah berjalan efektif.
Hingga saat ini, AFAD melaporkan belum ada gempa susulan lebih kuat yang tercatat sejak kejadian utama. Namun tim seismolog terus memantau data real time untuk antisipasi, dan posko bencana tetap siaga 24 jam. Diharapkan penanganan cepat dan komunikasi terbuka dapat menjaga kepercayaan publik dan melindungi nyawa jika gempa susulan datang.
Sumber
- https://nypost.com/2025/06/03/world-news/powerful-5-8-magnitude-earthquake-rocks-turkey
- https://www.thetimes.com/world/europe/article/turkey-earthquake-greece-today-rhodes-s6f008vkv
- https://www.thesun.co.uk/travel/35237618/rhodes-turkey-earthquake-travel-is-it-safe
- https://tass.com/emergencies/1967507