Logo Makna Media
Makna Media
Tema
Berita oleh Muhammad Faishal pada Senin, 02 Juni 2025 pukul 14.39

Serangan Drone Ukraina Hancurkan Puluhan Pesawat Tempur Rusia dalam Operasi Spider Web

Pada 1 Juni 2025, Ukraina meluncurkan ratusan drone FPV dalam Operasi Spider Web yang menargetkan lima pangkalan udara di Rusia, menghancurkan 41 pesawat militer dan menimbulkan kerugian diperkirakan mencapai US$7 miliar; serangan ini terjadi sehari sebelum dimulainya pembicaraan damai di Istanbul.

Pada tanggal 1 Juni 2025, Dinas Keamanan Ukraina (Security Service of Ukraine/SBU) melancarkan Operasi Spider Web, sebuah serangan drone terkoordinasi yang menargetkan lima pangkalan udara utama milik Rusia: Belaya, Dyagilevo, Ivanovo, Olenya, dan Ukrainka. Serangan ini menggunakan lebih dari 100 drone FPV (First-Person View) yang berhasil diselundupkan secara rahasia ke wilayah Rusia dan diluncurkan secara serentak menuju sasaran strategis.

Berdasarkan laporan resmi, sebanyak 41 pesawat militer Rusia—termasuk jet pembom Tu-95, Tu-22M3, serta pesawat pengintai A-50 AWACS—mengalami kerusakan parah atau hancur total. SBU memperkirakan kerugian mencapai 108 triliun rupiah, yang memengaruhi sekitar 34 persen dari seluruh armada pembom strategis Rusia.

Operasi ini merupakan hasil perencanaan intensif selama lebih dari 18 bulan dan disebut langsung diawasi oleh Presiden Volodymyr Zelenskyy. Untuk menjaga kerahasiaan, drone disimpan dalam gudang kayu yang diangkut menggunakan truk tanpa sepengetahuan pengemudi. Sesampainya di lokasi dekat pangkalan target, atap gudang dibuka secara remote, memungkinkan peluncuran drone secara cepat dan terkoordinasi. Pendekatan ini efektif menembus pertahanan udara Rusia sehingga banyak pesawat tempur gagal diamankan.

Dampak paling besar terjadi di pangkalan udara Belaya di Siberia, sekitar 4.000 kilometer dari garis depan konflik. Sementara itu, Dyagilevo, Ivanovo, Olenya, dan Ukrainka mengalami kebakaran hebat dan kerusakan infrastruktur signifikan, menyebabkan gangguan operasional dan kepanikan di kalangan personel militer.

Presiden Zelenskyy menyebut operasi ini sebagai pencapaian strategis yang mengubah dinamika konflik. Ia menegaskan bahwa efektivitas penggunaan drone memberikan dorongan moral pada pasukan Ukraina sekaligus membuktikan kemampuan menyerang sasaran penting di wilayah lawan.

Pemerintah Rusia mengutuk keras serangan tersebut, menyebutnya sebagai “aksi teroris” dan menetapkan status darurat di semua pangkalan terdampak. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim berhasil menembak jatuh sebagian drone, namun klaim ini diragukan. Citra satelit dan analisis independen mengonfirmasi kerusakan besar pada hanggar dan pesawat, mendukung klaim Ukraina.

Pengamat internasional menilai serangan ini berpotensi memperumit proses diplomasi menjelang pembicaraan damai di Istanbul sehari setelah serangan. Operasi Spider Web menggambarkan kemampuan Ukraina mengadaptasi teknologi militer modern dan menegaskan pentingnya inovasi taktis di medan perang.

Serangan ini juga mendorong Rusia untuk meninjau ulang strategi pertahanan udaranya serta pengelolaan armada strategis. Beberapa analis melihatnya sebagai langkah Ukraina untuk memperkuat posisi negosiasi sekaligus menunjukkan masih adanya kemampuan ofensif meski dalam kondisi terbatas.

Topik

Advertisement