Tim nasional Indonesia dijadwalkan menghadapi Jepang dalam pertandingan pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Selasa 10 Juni 2025 pukul 17.35 WIB di Suita City Football Stadium, Osaka, Jepang. Laga ini menjadi penentu peluang Indonesia menembus posisi empat besar sementara Jepang sudah memastikan tiket ke putaran final Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan.
Indonesia saat ini menempati peringkat keempat klasemen Grup C dengan perolehan 12 poin dari sembilan laga, tertinggal tiga poin dari Bahrain di posisi ketiga. Sebaliknya, Jepang memuncaki klasemen dengan 20 poin dan telah menyisihkan Australia serta Arab Saudi dalam persaingan ketat grup ini. Bagi Indonesia, pelatih Patrick Kluivert menegaskan pentingnya motivasi tim untuk bermain tanpa beban dan memetik hasil positif. “Kami ingin menunjukkan perkembangan sejak saya tiba Januari lalu dan menutup babak grup dengan penampilan terbaik,” ujar Kluivert menjelang pertandingan.
Dari kubu tuan rumah Jepang, asuhan Hajime Moriyasu datang dengan evaluasi usai menelan kekalahan 0-1 dari Australia di Perth pada 6 Juni 2025. Kekalahan tersebut memutus catatan tak terkalahkan Samurai Biru sejak Februari tahun lalu. Meski begitu, Moriyasu memandang pengalaman laga melawan tim kuat seperti Australia menjadi ujian berharga. “Banyak wajah baru mendapat kesempatan dan saya ingin melihat bagaimana mereka bereaksi di bawah tekanan,” kata Moriyasu. Ia menegaskan target utama adalah meraih kemenangan pamungkas guna memperbaiki moral skuad.
Secara taktik, Indonesia diprediksi bertahan dalam formasi 4-3-3 dengan mengandalkan Ole Lennard Romeny di lini depan yang telah membukukan tiga gol dalam kualifikasi ini. Pemain seperti Thomas Rossi Oratmangoen dan Mooy Williams di lini tengah diharapkan memberikan keseimbangan antara serangan dan pertahanan. Sementara Jepang kemungkinan besar menurunkan susunan pemain berisi kombinasi pemain senior dan debutan. Hidemasa Morita, Takumi Minamino, dan Kaoru Mitoma menjadi sorotan setelah tampil impresif sepanjang kampanye kualifikasi.
Selain aspek hasil, laga ini juga menjadi kesempatan terakhir bagi kedua federasi untuk mengasah kedalaman skuad sebelum memasuki putaran final. Pelatih Kluivert menilai pengalaman bertanding di stadion modern akan berguna untuk adaptasi mental para pemain muda Garuda. Sedangkan Moriyasu berharap timnya mampu menunjukkan dominasi permainan penguasaan bola meski tampil di kandang sendiri namun harus memperbaiki efektivitas penyelesaian akhir.
Tanggapan