Logo Makna Media
Makna Media
Tema
Berita oleh Azizul Qodri pada Senin, 23 Juni 2025 pukul 14.35

Rudal Khyber Guncang Israel: Teknologi Iran Uji Ketahanan Sistem Pertahanan Barat

Iran meluncurkan rudal Khyber Shekan dalam balasan militer terhadap Israel. Dunia khawatir eskalasi ini memicu korban sipil dan melanggar hukum kemanusiaan internasional.

Rudal Khyber Guncang Israel: Teknologi Iran Uji Ketahanan Sistem Pertahanan Barat
Rudal Khyber Shekan Meluncur! | Sumber: ayobacanews

TEHERAN, 23 Juni 2025 — Ketegangan di Timur Tengah meningkat drastis setelah Iran meluncurkan rudal balistik Khyber Shekan dalam gelombang serangan ke sejumlah titik strategis di wilayah Israel. Rudal tersebut diklaim memiliki hulu ledak ganda dan teknologi manuver tinggi, yang menantang sistem pertahanan modern seperti Iron Dome.

Menurut pernyataan resmi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), serangan ini merupakan bagian dari respon militer terhadap aksi militer Amerika Serikat dan Israel beberapa waktu lalu. Namun, berbagai pihak internasional menyoroti kemungkinan dampak terhadap wilayah sipil, dan menyerukan semua pihak agar menghormati hukum kemanusiaan internasional.

IRGC menyebut peluncuran dilakukan terhadap fasilitas militer dan infrastruktur intelijen di Israel, termasuk markas yang diduga terkait Mossad dan pangkalan udara utama. Namun, laporan media lokal menyebut beberapa rudal dilaporkan jatuh dekat area pemukiman sipil, memicu kekhawatiran luas mengenai keselamatan warga sipil.

PBB dan sejumlah organisasi hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan serta mengecam keras segala bentuk serangan yang menimbulkan korban sipil, baik dari pihak Iran maupun Israel.

Penggunaan senjata jarak jauh dalam wilayah padat penduduk menimbulkan risiko tinggi terhadap warga non-militer. Berdasarkan hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa, semua pihak yang terlibat konflik diwajibkan memisahkan secara jelas antara sasaran militer dan warga sipil.

Lembaga-lembaga Islam internasional juga menekankan bahwa dalam syariat Islam, serangan terhadap non-kombatan, rumah sakit, tempat ibadah, dan anak-anak dilarang keras, bahkan di tengah peperangan.

Sejumlah negara menyerukan gencatan senjata segera dan membuka jalur diplomasi untuk menghindari dampak lebih luas. Sekretaris Jenderal PBB menegaskan bahwa eskalasi militer tidak akan membawa solusi, dan meminta seluruh negara untuk menahan diri serta melindungi warga sipil dari risiko konflik bersenjata.

Di tengah meningkatnya korban dan kerusakan, komunitas internasional kini semakin mendesak agar semua pihak kembali ke jalur diplomasi dan penyelesaian damai.

Dalam setiap konflik, hukum dan moralitas harus tetap menjadi batas. Menyerang sipil bukan hanya melanggar hukum, tapi juga hati nurani umat manusia. Namun tetap, ini semua dimulai dari kesombongan Israel

Topik