Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025, diperkirakan terkoreksi terbatas di Bursa Efek Indonesia Jakarta seiring eskalasi ketegangan konflik antara Iran dan Israel yang memicu kekhawatiran gangguan pasokan minyak global dan menekan sentimen investor.
Ketegangan memuncak setelah serangan rudal Iran ke target militer di Israel yang dijawab dengan serangan balasan oleh angkatan udara Israel pada akhir pekan lalu. Kenaikan harga minyak mentah Brent menembus 74 dolar AS per barel turut menambah tekanan pada IHSG karena sektor energi dunia menjadi sorotan utama.
Menurut analis dari Okezone.com, IHSG berpotensi melemah meski terbatas, dengan level support utama di kisaran 7.100–7.150 poin. Sentimen eksternal ini menambah beban setelah dalam sepekan lalu IHSG sempat bertengger di area 7.200–7.250 poin. Namun, peluang rebound masih terbuka jika terjadi de‑eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
Seorang investor ritel di Jakarta mengatakan bahwa kejelasan menuju negosiasi gencatan senjata akan menjadi katalis positif dan berpeluang mengembalikan aliran modal asing ke pasar saham Indonesia. Hingga penutupan perdagangan Jumat kemarin, IHSG berada di level 7.217,45 poin, turun 0,07 persen dibanding hari sebelumnya.
Tanggapan