Logo Makna Media
Makna Media
Tema
Berita oleh Muhammad Faishal pada Kamis, 05 Juni 2025 pukul 16.27

Haji 2025 Masuki Era Digital: WiFi Gratis & Drone AI

Arab Saudi tingkatkan Haji 2025 dengan konektivitas 5G, WiFi gratis, dan pengawasan drone AI demi keselamatan jamaah.

Pada Haji 2025, pemerintah Arab Saudi mengumumkan transformasi digital besar-besaran di Masjidil Haram dan sekitarnya dengan menghadirkan konektivitas 5G penuh serta WiFi gratis bagi jutaan jamaah yang diperkirakan tiba pada musim haji tahun ini. Selain itu, otoritas Saudi juga memasang drone berteknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau kepadatan massa dan mendeteksi potensi bahaya secara real time. Langkah ini bertujuan mengoptimalkan keamanan, kelancaran ibadah, dan kenyamanan jamaah di tengah suhu ekstrem yang pernah mencapai 50°C pada tahun sebelumnya.

Pemerintah Kerajaan Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah menjelaskan bahwa jaringan 5G dan WiFi gratis kini dapat diakses di semua lokasi utama termasuk Masjidil Haram, Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Instalasi lebih dari 1.200 titik akses nirkabel telah dipersiapkan sejak akhir April 2025 untuk memastikan konektivitas tanpa hambatan bagi jamaah agar dapat mengakses aplikasi panduan digital, memantau jadwal ibadah, serta berkomunikasi dengan keluarga di seluruh dunia.

“Teknologi ini kami hadirkan agar jamaah dapat tetap terhubung, memperoleh informasi akurat, dan merasa lebih aman saat menjalankan rukun Islam yang kelima,” ujar Abdelrahman Al Sudais, Kepala Urusan Religi di General Presidency for the Affairs of the Grand Mosque and the Prophet’s Mosque. Ia menambahkan bahwa drone berteknologi AI, yang dikenal dengan sebutan “Saqr”, akan mengawasi pergerakan massa, mendeteksi potensi kepadatan kritis, serta berkoordinasi dengan petugas darat untuk mencegah insiden yang dapat membahayakan keselamatan.

Secara teknis, drone AI dilengkapi kamera beresolusi tinggi dan algoritme pemrosesan citra untuk menghitung kepadatan jamaah di berbagai titik. Apabila level kepadatan mendekati ambang batas, peringatan otomatis akan dikirimkan ke pusat kendali untuk menurunkan petugas di lokasi tersebut. Sementara itu, pakar keamanan siber menilai bahwa penggunaan jaringan publik perlu diiringi dengan protokol keamanan yang ketat. “Pengelolaan data jamaah harus dilakukan sesuai standar privasi internasional agar tidak disalahgunakan,” kata Dr. Aisha Al-Fawzan dari King Saud University.

Lebih lanjut, sistem pendingin udara raksasa yang dipasang di teras Masjidil Haram juga telah diintegrasikan dengan sensor suhu berbasis IoT untuk mengatur suhu dalam kisaran 24°6°C secara otomatis. Sensor ini terhubung pada aplikasi Smart Hajj yang memantau kondisi cuaca dan kepadatan jamaah sehingga pendinginan dapat dioptimalkan tepat waktunya. Aplikasi yang sama memberikan panduan rute ibadah, lokasi layanan medis terdekat, dan informasi transportasi seperti jadwal kereta Haramain serta shuttle bus otonom yang telah ditambah jumlahnya menjelang musim haji.

Dampak implementasi teknologi ini telah mendapat respons beragam. Mayoritas jamaah menyambut positif tersedianya WiFi gratis sehingga mereka dapat berbagi momen spiritual secara langsung dengan keluarga di luar negeri. “Saya bisa menonton khutbah dan meminta doa bersama keluarga meski berada di tempat suci,” ujar Fatimah, jamaah asal Pakistan. Namun, ada pula suara kekhawatiran bahwa ketergantungan pada gadget dapat mengurangi kekhusyuan ibadah. Selain itu, beberapa aktivis privasi menyoroti potensi pelanggaran jika data lokasi jamaah terekam dan diolah tanpa izin eksplisit.

Dari sisi ekonomi, investasi infrastruktur digital ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp7,5 triliun sebagai bagian dari Visi Saudi 2030 untuk mengembangkan pariwisata religius dan mendorong diversifikasi ekonomi. Pengamat menilai bahwa keberhasilan Haji 2025 dalam hal teknologi akan menjadi blueprint bagi pelaksanaan ibadah massal di berbagai negara dengan tantangan iklim dan keamanan serupa, seperti Kumbh Mela di India.

Secara keseluruhan, perpaduan antara tradisi dan inovasi teknis diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan jamaah, tetapi juga mempromosikan citra Saudi sebagai pusat Islami yang modern dan ramah teknologi. Dengan jutaan jamaah dari lebih 180 negara diperkirakan hadir pada tahun ini, Haji 2025 berpotensi menjadi tonggak penting dalam sejarah peradaban Muslim modern.

Topik

Advertisement